MOROWALI, Sulawesi Tengah - Pemkab Morowali melalui Kabag Umum Setkab Morowali, Arifin, menyebut pernyataan Putra Bonewa adalah Hoax terkait nominal harga pengadaan Mess Pemda Morowali yang beralamat di jl Garuda Palu.
Sebelumnya, Putra Bonewa anggota DPRD Morowali menyampaikan ke publik bahwa pengadaan Mess Pemda Morowali di Palu senilai Rp.14 Milliar (M) dan tidak melalui pembahasan di Banggar tetapi muncul di buku APBD Morowali.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
"Pernyataan yang disampaikan bahwa anggaran Mess Pemda senilai Rp.14 M adalah hoax, putra Bonewa asal nyeletup keluarkan pernyataan menyesatkan publik alias Asbun Asal Bunyi, yang benar adalah harga Rp.9 M dan semua ada bukti transaksi serah terima ke pemilik, " terang Arifin kepada sejumlah awak media di kantornya, Rabu (25/09/2024).
Dijelaskan Arifin, Pengadaan Mess Pemda Morowali di Palu sudah sesuai prosedur ada komunikasi antar pimpinan Pj Bupati Morowali saat itu, Ir. H. A. Rachmansyah Ismail, M. Agr. MP, dalam hal ini ada juga Ketua TAPD Sekda Morowali tim anggaran pemerintah daerah ke pimpinan DPRD Morowali.
Begitupun polemik kepemilikan lahan dan rumah bahwa itu adalah milik orang lain bukan milik mantan Pj Bupati Morowali. Pemilik pertama adalah Amdjad Lawasa mantan Sekpor Sulteng kemudian berpindah ke pemilik lain atas nama Yusnita domisili di Parigi, kemudian Pemerintah Daerah membeli dari atas nama Yusnita sebagai mana tertulis dalam sertifikat.
Pengadaan Mess Pemda kata Arifin sangat urgent, khususnya untuk Bagian Umum dan Bappeda sering berurusan ke Palu, bahkan bisa sampai ber minggu-minggu tinggal di Palu. Sementara Mess Pemda yang lama sudah tidak representative karena berada didalam lorong dan jika dilakukan rehab lebih baik beli baru dan yang lama dijadikan home stay.
"Mess Pemda yang baru itu luas 1.642 M itu termasuk rumah elit di Palu dan sekarang sudah ada 8 kamar mewah semi hotel serta 4 kamar yang lama dari rumah induk. Pj Bupati Morowali saat ini dan beberapa Pejabat Morowali sudah tinggal disana jika berurusan di kota Palu, " jelas Arifin.
(PATAR JS)